Totok Amin Soefijanto: Kampus Harus Waspadai Dampak Negatif Teknologi di Era Digital
Seminar Internasional yang diselenggarakan sebagai rangkaian Dies Natalis ke-26 Universitas Paramadina bekerjasama dengan Universitas Kebangsaan Malaysia
JAKARTA - Pada Seminar Internasional yang diselenggarakan sebagai rangkaian Dies Natalis ke-26 Universitas Paramadina bekerjasama dengan Universitas Kebangsaan Malaysia, Totok Amin Soefijanto, Ed.D., seorang dosen Universitas Paramadina, menyampaikan pesan penting mengenai penggunaan teknologi di era digital saat ini.
Acara yang bertempat di Aula Universitas Paramadina Kampus Cipayung ini bertujuan untuk mendiskusikan tema "Pembelajaran Inovatif di Era Digital: Tantangan & Strategi". Dalam seminar tersebut, Totok Amin Soefijanto, Ed.D., mengingatkan para peserta bahwa ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dapat membawa risiko, karena teknologi tidak selalu benar.
Menurut Totok, kampus merupakan salah satu institusi yang terancam di masa depan jika tidak mampu mengatur penggunaan teknologi dengan bijak. Dia menekankan pentingnya manusia untuk mengatur waktu penggunaannya serta mengatasi gangguan digital yang mungkin muncul.
Selain itu, Totok juga menyampaikan pentingnya kinerja guru atau tenaga pendidik dalam membentuk karakter dan kemampuan berpikir kritis pada generasi muda. Ia menyoroti peran penting kolaborasi, interaksi, dan aktivitas pendukung lainnya dalam pembelajaran inovatif.
Prof. Dr. Novel Anak Lyndon, seorang dosen di Universitas Kebangsaan Malaysia, juga memberikan kontribusi dengan memaparkan prediksi mengenai kemajuan beberapa negara di masa depan, termasuk Cina dan India. Novel menekankan perlunya menyatukan perbedaan budaya dan nilai-nilai dalam sebuah negara sebagai landasan kemajuan.
Sementara itu, Prof. Madya Dr. Mohd Nor Shahizan Ali, dosen Universitas Kebangsaan Malaysia, membahas tren komunikasi dalam masyarakat yang telah berubah secara signifikan dengan kehadiran teknologi, terutama Artificial Intelligence (AI).
Shahizan menyoroti perubahan perilaku masyarakat menjadi "smart society" dan dampaknya terhadap kemampuan berpikir individu, khususnya anak remaja dan mahasiswa.
Shahizan mengingatkan bahwa penggunaan teknologi harus diimbangi dengan pengembangan kemampuan berpikir mandiri, karena ketergantungan pada AI dapat menghambat kemampuan berpikir kritis. Ia menyoroti pentingnya pendidikan yang mendorong anak-anak untuk menggunakan pemikiran mereka sendiri, bukan hanya mengandalkan teknologi.
Seminar ini memberikan pemahaman mendalam mengenai dampak teknologi dalam pembelajaran dan kehidupan masyarakat. Pesan-pesan dari para pembicara, termasuk Totok Amin Soefijanto, Ed.D., memberikan pandangan yang penting bagi kampus dan masyarakat dalam menghadapi tantangan era digital yang terus berkembang.
Editor :Yefrizal
Source : universitas Paramadina