Fatsoen Politik dan Media, Menuju Media sebagai Pilar dan Bukan Perusak Demokrasi

The Lead Institute Universitas Paramadina menggelar diskusi daring dengan tema
JAKARTA - The Lead Institute Universitas Paramadina menggelar diskusi daring dengan tema "Fatsoen Politik dan Media: Menuju Media sebagai Pilar dan Bukan Perusak Demokrasi." Diskusi ini dimoderatori oleh Tri Wahyuti, M.Si, dan dihadiri oleh sejumlah narasumber yang ahli di bidangnya.
Dr. Haidar Bagir, Penulis dan Pemikir Islam, menjadi narasumber pertama dalam diskusi tersebut. Ia menyampaikan pandangannya terkait dampak sosial media terhadap pemberitaan dan kebenaran. Haidar menekankan bahwa sosial media memberikan akses kepada setiap orang untuk menyajikan berita sebagai kebenaran.
"Sosial media memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mengirimkan berita yang disajikan sebagai suatu kebenaran. Tulisan yang sensasional adalah semata-mata hal yang half truth, tetapi bukan berarti memberikan setengah kebenaran, melainkan benar-benar hal yang salah," ungkap Haidar. Ia juga menyoroti perlunya koreksi terhadap pasal-pasal karet dalam UU ITE yang dapat membahayakan kebebasan berbicara.
Narasumber selanjutnya, Rizal Nova Mujahid dari Drone Emprit, memaparkan peta media sosial terkait isu-isu politik seperti KPK Taliban, Capres-Cawapres 2023, Pilpres 2024, dan pemilu. Ia menyoroti narasi yang dibawa oleh media sosial dan respons masyarakat terhadapnya.
"Narasi yang dibawa oleh media turut direspon dengan baik, tetapi banyak sekali isu-isu lain yang membawa isu-isu politik identitas pada tahun 2023," ujar Rizal Nova Mujahid.
Dr. Agus Sudibyo, Peneliti Media dan Mantan Dewan Pers, memberikan pandangan tentang kondisi pers secara global yang sedang mengalami disrupsi dan penurunan kualitas jurnalis. Ia menjelaskan bahwa masyarakat semakin sulit membedakan media konvensional, media massa, dan media sosial karena semuanya dianggap sama.
"Dalam diplomasi digital, media sosial dianggap sebagai musuh dari media konvensional. Polarisasi yang muncul hendaknya direspon oleh media massa untuk kembali sebagai pers pilar keempat yang menjadi pilar publik yang beretika," tegas Agus Sudibyo.
Diskusi ini mencerminkan pentingnya peran media sebagai pilar demokrasi dan menekankan perlunya keberetikan dan kualitas konten dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.
Editor :Yefrizal
Source : universitas Paramadina