Peluang dan Tantangan
Diskusi Paramadina: Keterkaitan Media, Politik, dan Peran Kritis AI dalam Era Politik Digital

Paramadina Graduate School of Communication menggelar diskusi daring bertajuk
JAKARTA - Paramadina Graduate School of Communication menggelar diskusi daring bertajuk "Komunikasi, AI, dan Literasi Politik: Peluang dan Tantangan."
Dr. Edison Hutapea, M.Si., sebagai salah satu narasumber, menyoroti hubungan erat antara media dan politik yang sulit terlepas, serta peran kritis kekuatan politik dalam memengaruhi konten media di Indonesia.
Dr. Hutapea menekankan bahwa idealnya media harus bersifat independen, namun realitas di lapangan menunjukkan bahwa ideologi politik turut memengaruhi berbagai media di Tanah Air. Ia memberikan contoh konkrit dengan menyebutkan bahwa elite politik seperti Surya Paloh dapat memanipulasi media yang mereka kuasai untuk menyebarkan ideologi politik tertentu kepada publik.
Diskusi juga mengangkat peran Artificial Intelligence (AI) dalam dunia politik. Dr. Hutapea menyebutkan bahwa AI dapat memberikan kontribusi positif terhadap demokrasi dengan mencegah kecurangan, meningkatkan literasi komunikasi politik, dan menangkal penyebaran berita palsu. Namun, Wahyutama, Ph.D., narasumber lainnya, menunjukkan sisi lain AI yang berpotensi merugikan demokrasi.
Menurut Wahyutama, AI memiliki kecenderungan untuk mengambil keputusan otomatis, bahkan dalam pengambilan kebijakan. Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa AI dapat mencederai demokrasi dengan mengakses dan menggunakan data pribadi pengguna media sosial tanpa persetujuan mereka. Contoh nyata adalah kasus pemilihan presiden di Amerika Serikat tahun 2016, di mana data pribadi dijual kepada tim pendukung untuk kepentingan politik.
Wahyutama juga menggambarkan bagaimana tim pendukung Ferdinand Marcos, Jr. menggunakan AI untuk menyebarkan propaganda politik. Mereka mengubah sejarah, menciptakan citra positif Ferdinand Marcos, Sr., dan berhasil memanipulasi pandangan generasi muda Filipina terhadap sosok tersebut melalui media sosial TikTok.
Diskusi ini menjadi panggung bagi para peserta untuk memahami kompleksitas keterkaitan media dan politik, sekaligus merenungkan dampak dan tantangan yang dihadapi dalam era politik digital yang semakin terdepan.
Editor :Yefrizal