Kajian Etika dan Peradaban Edisi Ke–24, Perkuat Masyarakat Sipil untuk Tumbuhkan Kualitas Demokrasi

Paramadina Institute of Ethic and Civilization (PIEC) bekerjasama dengan Yayasan Persada Hati mengadakan Kajian Etika dan Peradaban Edisi Ke–24 dengan tema
JAKARTA - Paramadina Institute of Ethic and Civilization (PIEC) bekerjasama dengan Yayasan Persada Hati mengadakan Kajian Etika dan Peradaban Edisi Ke–24 dengan tema "Memperkuat Masyarakat Sipil untuk Menumbuhkan Kualitas Demokrasi."
Diskusi berlangsung secara luring di Ruang Kasuari – Grand Ballroom, Ambhara Hotel, dan dimoderatori oleh Dr. Sunaryo.
Ketua PIEC, Pipip A. Rifai Hasan, Ph.D., dalam sambutannya, menyampaikan bahwa penguatan masyarakat sipil adalah bagian integral dari upaya memelihara demokrasi. Isu ini diangkat untuk menjaga sejarah intelektual dan mengatasi pelemahan suara masyarakat sipil yang dapat mengancam demokrasi.
Narasumber Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, M. Phil, menggarisbawahi dampak oligarki pada proses demokratisasi dan menyoroti sistem ekonomi Indonesia yang menjadi refleksi dari sistem ekonomi global yang kapitalistik. Ia menyebut gejala kemunduran demokrasi, seperti kebebasan politik yang mengalami regresi, masalah ekonomi, dan masalah sosial, sebagai tantangan kritis.
Usman Hamid juga menyoroti beberapa tanda kemunduran demokrasi, termasuk undang-undang yang represif, konflik di Papua, dan sentimen politik yang populis. Dalam konteks demokrasi sosial, ia melihat adanya kecacatan dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
Cendekiawan Muslim, Fachry Ali, MA, menambahkan dimensi media dalam perbincangan ini. Ia menyoroti tingkat sensitivitas yang dimiliki oleh The Jakarta Post, dan mengamati bahwa dalam kondisi otoriter di beberapa negara, media fokus pada aspek ekonomi dibandingkan dengan politik untuk tetap beroperasi. Fachry Ali juga menunjukkan pergeseran migrasi digital ke dalam politik, menggambarkan bahwa sekarang terdapat dinamika kompleks antara negara, masyarakat, dan oligarki.
Editor :Yefrizal
Source : universitas Paramadina